Senin, 15 Juli 2013

ASUHAN BINAAN KELUARGA BERENCANA


                 ASUHAN BINAAN KELUARGA BERENCANA


KONSEP DASAR TEORI SUNTIKAN KOMBINASI
Jenis Suntikan Kombinasi
£  Cyclofem (25 mg medrosiprogesteron asetat + 5 mg estrasiol spionat)
£  NET-EN (50 mg noretindron enantat + 5 mg estradiol valerat)

Cara Kerja
£ Menekan ovulasi
£ Membuat lendir serviks jadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu.
£ Atrofi pada endometrium sehingga implantasi terganggu.
£ Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
Efektifitas
£  Sangat efektif (0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun.

Keuntungan Kontrasepsi
£  Resiko terhadap kesehatan kecil
£  Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri
£  Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
£  Jangka panjang
£  Efek samping sangat kecil
£  Klien tidak perlu menyimpan obat suntik


Keuntungan Non Kontrasepsi
o   Mengurangi jumlah perdarahan
o   Mengurangi nyeri saat haid
o   Mencegah anemia
o   Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium
o   Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium
o   Mencegah kehamilan ektopik
o   Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit randang panggul
o   Pada keadaan tertentu dapat diberikan perempuan pada usia perimenopus

Kerugian
o   Terjadi perubahan pola haid seperti tidak teratur, perdarahan bercak/spoting atau perdarahan sela sampai 10 hari
o   Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga
o   Klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan
o   Efekifitas berkurang jika digunakan bersamaan dengan obat-obatan epilepsi (barbiturat dan fenitoin) atau obat tuberkulosis (rifampisin)
o   Dapat terjadi efek samping yang serius seperti serangan jantung, stroke bekuan darah pada paru dan otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati
o   Penambahan berat badan
o   Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi melalui seksual hepatitis B virus, atau virus HIV
o   Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian

Yang Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi
o   Usia reproduksi
o   Telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak
o   Ingin mendapat kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi
o   Menyusui ASI pasca persalinan 6 bulan
o   Pasca persalinan dan tidak menyusui
o   Anemia
o   Nyeri haid hebat
o   Haid teratur
o   Riwayat kehamilan ektopik
o   Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

Yang Tidak Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi
o   Hamil atau diduga hamil
o   Menyusui dibawah dibawah 6 minggu pasca persalinan
o   Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
o   Penyakit hati akut (virus hepatitis)
o   Usia > 35 tahun yang merokok
o   Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (> 180/110 mmHg)
o   Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis > 20 tahun
o   Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migrain
o   Keganasan payudara

Waktu Mulai Menggunakan Suntikan Kombinasi
£  Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid tidak diperlukan kontrasepsi tambahan.
£  Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari.
£  Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat asal saja dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil, klien tidak boleh melakukan hubungan seksual untuk 7 hari pertama atau menggunakan metode konytrasepsi lain selama 7 hari.
£  Bila klien pasca persalinan 6 bulan menyusui belum haid, suntikan pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil.
£  Bila pasca perslinan > 6 bulan, menyusui serta telah mendapat haid, maka suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari 1
dan 7.
£  Bila pasca persalinan < 6 bulan dan menyusui jangan diberikan suntikan kombinasi.
£  Bila pasca persalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat diberi.
£  Pasca keguguran, suntikan kombinasi dapat segera diberikan atau dalam waktu 7 hari.
£  Ibu yang sedang menggunakan metode kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal kombinasi selama ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara benar, suntikan kombinasi dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid. Bila ragu-ragu perlu dilakukan uji kehamilan terlebih dahulu.
£  Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi maka suntikan kombinasi dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain.
£  Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi hormonal dan ibu ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut dapat diberikan asal saja diyakini ibu tidak hamil dan peberiannya tanpa menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1 – 7 siklus haid metode kontrasepsi lain tidak diperlukan. Bila sebelumnya menggunakan AKDR, dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama diberikan hari 1 – 7 hari siklus haid. Cabut segera AKDR.

Cara Penggunaan
Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan intramuskular dalam. Klien diminta datang setiap 4 minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih lama, dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah ditentukan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil.

Instruksi Untuk Klien
o   Klien harus kembali ke dokter / klinik untuk mendapatkan suntikan kembali setiap 4 minggu
o   Bila tidak haid lebih dari 2 bulan, klien harus kembali ke dokter / klinik untuk memastikan hamil atau tidak
o   Jelaskan efek samping yang tersering yang didapat pada penyuntikan dan apa yang harus dilakukan bila hal tersebut terjadi. Bila klien mengeluh mual, sakit kepala, atau nyeri payudara serta perdarahan, informasikan kalau keluhan tersebut sering ditemukan, dan biasanya akan hilang pada suntikan ke 2 atau ke 3.
o   Apabila klien sedang menggunakan obat-obatan tuberkulosis atau obat epilepsi, obat-obatan tersebut dapat mengganggu efektifitas kontrasepsi yang sedang digunakan.
Tanda-tanda Yang Harus Diwaspadai Pada Penggunaan Suntikan Kombinasi
o   Nyeri dada hebat atau nafas pendek, kemungkinan adanya bekuan darah diparu atau serangan jantung.
o   Sakit kepala hebat atau gangguan penglihatan. Kemungkinan terjadi stroke, hipertensi atau migrain.
o   Nyeri tungkai hebat. Kemungkinan telah terjadi sumbatan pembuluh darah pada tungkai.
o   Tidak terjadi perdarahan / spotting selama 7 hari sebelum suntikan berikutnya kemungkinan terjadi kehamilan.



TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn “T” DENGAN MASALAH KESEHATAN PADA Ny “Q”  DENGAN KURANGNYA PENGETAHUAN MENGENAI METODE KONTRASEPSI YANG DIPAKAI

1.      PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 15 Maret 2006
1)      Sturktur dan sifat keluarga
a.       Kepala Keluarga
Nama               :   Tn. Totok
Umur               :   29 tahun
Agama             :   Islam
Pendidikan      :   SMU
Pekerjaan         :   Karyawan Pabrik
Suku/Bangsa   :   Jawa / Indonesia
Alamat            :   Dsn. Kedung Betik RT 3 RW 1 Kedung Betik-Kesamben
b.      Susunan dan Kesehatan Anggota Keluarga
No
Nama
JK
Umur
Hub. KK
Pend.
Pekerjaan
KB
Keadaan fisik saat pengkajian
1.
2.
Qoiromah
Galang
P
L
27 Th
33 bln
Istri
Anak
SMA
Wiraswasta
Suntik
Sehat
Sehat

Tipe keluarga ini adalah keluarga inti, yang paling dominan dalam mengambil keputusan adalah ayah sebagai kepala keluarga. Hubungan dalam keluarga cukup baik.












4)      Situasi Lingkungan
a.       Rumah
Luas                :   5 x 12 m2
Jenis rumah     :   tersendiri
Letak               :   jauh dari vektor
Dinding           :   tembok
Lantai              :   tegel
Atap                :   genting
Cahaya            :   cukup
Ventilasi          :   cukup
Jendela            :   5 buah
Kebersihan      :   cukup bersih
Jumlah             :   6 ruang

b.      Air Minum
Asal                   :   sanyo
Kualitas air        :   cukup baik
Konsumsi air     :   bersih

c.       Pembuangan Sampah
Dibakar dikebun / pekarangan belakang rumah

d.      Jamban dan Kamar Mandi
Jenis jamban                        :   WC
Jarak dengan sumber air      :   + 5 m
Kebersihan                          :   cukup
Kamar mandi                      :   ada,1 buah

e.       Pekarangan dan Selokan
Pengaturan                    :   teratur
Kebersihan                    :   bersih
Air limbah                     :   teratur
Tanaman penduduk      :   ada
Peralatan pekarangan    :   –

5)      Kegiatan Keluarga Sehari-hari
a.       Kebiasaan Tidur
Kebiasaan tidur keluarga tidak teratur kecuali anaknya yang masih ecil tidur 2 kali,
siang dan malam.  Siang +2 jam dan malam + 9 jam.

b.      Kebiasaan Makan dan Minum
Didalam satu keluarga makan 3 x sehari dengan porsi nasi, sayur, tahu, tempe, ikan, telur, dll.
Tidak ada pantangan makanan dalam keluarga.
Kebiasaan minum dalam keluarga tidak teratur, kadang + 6 gelas sehari , kadang hanya 3 – 4 gelas sehari, air putih, teh, es, kadang anaknya minum susu formula 1 gelas sehari.

c.       Kebiasaan Eliminasi
BAB 1 kali dalam sehari setiap pagi, BAK 3- 4x satu hari.
BAK dikamar mandi semua.
BAB semua anggota keluarga di WC.

d.      Kebersihan Diri
Semua anggota keluarga mempunyai kebiasaan mandi 2 x sehari, pagi dan sore.

e.       Penggunaan Waktu Senggang (luang)
-          Ibu bekerja sebagai pedagang, menjaga toko di rumah, jika ada waktu senggang ibu menonton TV.
-          Ayah sehari-hari bekerja sebagai karyawan pabrik waktu senggang biasanya digunakan untuk bercengkrama dengan anggota keluarga terutama anaknya.

6)      Situasi Sosial dan Budaya
a.       Pendidikan
Didalam keluarga tingkat pendidikan SMU adalah bapak, ibu berpendidikan SMP sedangkan anaknya belum sekolah.
b.      Sistem Nilai
Keluarga adalah suku Jawa. Dalam keluarga tidak ada tata nilai tertentu yang dianut yang bertentangan dengan kesehatan. Persepsi terhadap kesehatan sangat baik.
c.       Hubungan dengan Masyarakat
Hubungan dengan tetangga serta keluarga yang lain baik.
Ibu mengikuti kegiatan arisan yasinan warga setempat.

7)      Keadaan Kesehatan Keluarga
a.       Penyakit yang diderita keluarga
Keadaan ibu saat ini baik-baik saja, tidak ada masalah dalam kesehatannya, begitu pula suaminya juga sehat-sehat saja. Suami memiliki kebiasaan merokok, anaknya saat ini sehat, 9 hari yang lalu sakit batuk pilek selama 5 hari,berobat dibalai pengobatan, sekarang sudah sembuh.

b.      Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke balai pengobatan terdekat.

DATA KHUSUS
1)      Biodata
Nama               :   Ny. Q
Umur               :   27 Th
Agama             :   Islam
Pendidikan      :   SMP
Pekerjaan         :   Pedagang (wiraswasta)
Kawin             :   1 kali

2)      Keluhan Utama
Ibu merasa khawatir terhadap penambahan berat badannya akhir-akhir ini, terutama sejak ganti KB suntik 1 bulanan.

3)      Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini sehat-sehat saja tidak sedang mengalami sakit apapun.

4)      Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan pernah MRS karena sakit thypoid selama 5 hari di RSUD Swadana Jombang. Ibu tidak pernah menderita penyakit lain seperti HT, kanker, anemia, jantung, liver, TB, Hepatitis B,kelaian pembekuan darah dll.

5)      Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular ataupun menurun.

6)      Pola Kebiasaan Sehari-hari
a.       Pola Nutrisi
Makan : 3 x /hari, porsi sedang, menu nasi, lauk, sayur.
Minum : + 5 – 6 gelas sehari, air putih, teh, es.
b.      Pola Aktivitas
Ibu biasa mengerjakan rumah sehari-hari seperti masak, mencuci dan membersihkan rumah. Ibu juga bekerja menjadi pedagang (membuka toko dirumah).
c.       Pola Istirahat
Siang : jarang tidur
Malam : + 21.00 – 04.30 WIB, tidak ada gangguan.
d.      Pola Eliminasi
BAB : 1 x/hr, warna kuning, tidak nyeri, bau khas.
BAK : + 3 x/hr, warna kuning jerni, bau khas, tidak nyeri.
e.       Pola Personal Hygiene
Mandi 2 x/hr, gosok gigi 2 x/hr, ganti baju 2 x/hr, ganti celana dalam 2x/hr, keramas 3 x/minggu.

7)      Riwayat Kebidanan
a.       Riwayat Haid
Menarche        :   + 13 th
Lama haid       :   8 hari
Siklus haid      :   30 hari
Banyaknya      :   hari ke 1 – 3 ganti softek 3 x/hr, hari 4 – 8 ganti softek 2 x/hr
Flour albus      :   jarang, 3 hari sebelum dan sesudah haid, tidak bau tidak gatal.
Keluhan           :   nyeri haid pada hari pertama haid
b.      Riwayat Kehamilan
Anak I     :   Ibu saat hamil rutin memeriksa kehamilannya, mendapat suntikan TT 2 x, ibu melahirkan anaknya di bidan, normal, BBL 3100 gr. Sekarang berusia 33 bulan. Nifas + 40 hari, normal.
c.       Riwayat KB
Ibu menggunakan KB suntik 3 bulanan setelah anaknya berusia 4 bulan. Sampai usia 2 tahun. Ibu selama menggunakan KB 3 bulanan tidak dapat haid dan mengeluh badan capek-capek tapi tidak ada kenaikan BB. Kemudian ibu pindah menggunakan KB suntik 1 bulanan, + 3 bulan terakhir ibu selalu haid tetapi haidnya banyak dan
+ 8 hari setiap haid. Ibu mengeluh BB selalu naik. Ibu bingung harus memakai KB apa yang cocok, karena tidak ingin BB nya naik terus menerus.

8)      Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum          :   baik
Kesadaran                   :   cm
Postur tubuh                :   normal, tidak ada kelainan
TB                               :   155 cm
BB                               :   61 Kg
BB sebelum suntik Kb 1 bulanan     :   54 Kg
LILA                           :   27 cm
TD                               :   120/70 mmHg
N                                 :   84 x/mnt
S                                  :   –
RR                               :   20 x/mnt
Pemeriksaan fisik khusus
a.       Inspeksi
£  Kepala             :   rambut hitam, lurus, tidak berketombe, tidak bercabang.
£  Muka               :   tidak pucat, tidak oedem
£  Mata                :   tidak ada oedem palpebra, simetris, konjungtiva merah muda,      sklera tidak ikterus.
£   Hidung            :   tidak ada PCH, tidak ada sekret.
£  Mulut dan gigi          :       mukosa bibir lembab, tidak caries gigi, tidak ada stomatitis, tidak ada gigi palsu, lidah bersih.
£  Telinga                      :   simetris, tidak ada serumen.
£  Leher                           :   tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada bendungan vena jugularis.
£   Axilla                          :   tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
£  Dada                            :   simetris, tidak ada kelainan bentuk tulang dada, tidak ada benjolan,  tidak ada retraksi intercoste kedua PD lunak, puting susu bersih, menonjol.
£  Perut                           :   tidak  ada luka bekas operasi.
£  Genetalia                      :   vulva bersih, tidak oedem, tidak varices, tidak ada condiloma acuminata,tidak ada tanda chadwik.
£  Ekstremitas                  :   simetris, tidak ada gangguan pergerakan,tidak oedem.
b.      Palpasi
£   Leher                          :   tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid,dan vena jugolaris
£  Ketiak                       :   tidak ada pembengkakan kelenjar limfe
£  Abdomen                  :   tidak ada ballotement, tidak terdapat tanda-tanda piskaceks.
c.       Perkusi                        :Reflek patella +/+
d.      Auskultasi
Dada                             :           tidak ada wheezing dan ronchi

2.      ANALISIS DATA
Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn. ”T” disebabkan olah faktor kekurang tahuan terhadap metode kontrasepsi dan efek sampingnya. Ibu menyadari bahwa selama ini ibu mengikuti KB hanya berdasarkan pengetahuan secara umum dari warga sekitar. Namun ibu menyadari tenaga kesehatan (bidan) sangat berperan penting terdapat pencapaian kesejahteraan dan kesehatan keluarga. Oleh karena itu intervensi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan adalah melakukan penyuluhan mengenai jenis-jenis KB, profil, efek samping dan cara penggunaannya.Selain itu memberikan alternatif pilihan berdasarkan keadaan pasien. Namun keputusan tetap ada ditangan klien.
Kesehatan lingkungan, sosial ekonomi, dan kesehatan bayi tidak ada masalah.



3.      PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan data-data diatas dan analisa sederhana dapat disimpulkan bahwa masalah yang menonjol dan terjadi adalah :
Kurangnya Pengetahuan  mengenai metode kontrasepsi yang dipakai.

4.      PRIORITAS MASALAH
Untuk menghadapi kemungkinan masalah dapat diatasi, dilakukan teknik skoring sebagai berikut :


No
Kriteria
Skor
Bobot
Perhitungan
Pembenaran
1.






2.





3.






4.
Sifat masalah
(Keadaan sejahtera)





Kemungkinan masalah dapat diubah




Potensi masalah untuk dicegah





Menonjolnya masalah
1






2





2






1
1






2





1






1
1/3 x 1 = 1/3






2/2 x 2 = 2





2/3 x 1 = 2/3






1/2 x 1 = ½
Pemilihan metode kontrasepsi yang kurangtepat dapat mempengaruhi psikis ibu, sehingga mempengaruhi kesejahteraan.
Ibu masih dengan mudah dapat mengubah keputusannya memilih metode kontrasepsi

Masalah yang terjadi cukup mudah untuk dicegah dengan pengetahuan yang benar mengenai metode kontrasepsi.

Masalah tersebut, tidak harus segera ditangani karena ibu perlu waktu untuk berunding dengan suami.

Jumlah


3 ½


Berdasarkan skoring prioritas masalah  diatas, maka dapat disimpukan bahwa masalah yang terjadi pada keluarga Tn ”T” adalah :
-          Kurangnya Pengetahuan  mengenai metode kontrasepsi yang dipakai.

5.              RENCANA, TINDAKAN DAN EVALUASI PERAWATAN KELUARGA
Data                          :   -     Ibu mengatakan merasa khawatir terhadap penambahan berat badannya akhir-akhir ini, terutama sejak ganti KB suntik 1 bulanan.
                                  -     Ibu menanyakan ingin tahu jenis metode kontrasepsi apa yang sesuai untuknya.
Masalah                     :   Kurangnya Pengetahuan mengenai metode kontrasepsi yang dipakai.
Tujuan                       :   Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu mengerti tentang kondisinya dan dapat menerima efek samping yang ditimbulkan oleh jenis metode kontrasepsi yang dipakai.
Kriteria hasil :          -     Ibu bisa mengulangi penjelasan petugas
                                  -     Ibu bisa memilih jenis kontrasepsi yang sesuai dengan keinginannya.
                                   -     Ibu tidak banyak bertanya tentang metode kontrasepsi yang sudah dijelaskan.

  Rencana
1)      Memberikan penyuluhan tentang jenis-jenis kontrasepsi yang ada
2)      Memberikan efek samping yang  ditimbulkan dari jenis kontrasepsi yang dipakai
3)      Memberi alternatif pilihan metode kontrasepsi sesuai dengan kondisi klien
4)      Memberikan kesempatan kepada ibu untuk memilih jenis kontrasepsi sesuai keinginannya

  Tindakan
Tanggal 15 Maret 2006           Jam 14.00 WIB
1)      Memberikan penjelasan mengenai jenis kontrasepsi yang ada dan jenis profil, serta efek sampingnya
2)      Memberitahu efek samping yang terjadi dari jenis kontrasepsi yang dipakai
3)      Menganjurkan ibu menggunakan metode kontraspsi non hormonal, karena ibu selama ini menggunakan metode hormonal, mungkin dengan metode kontrasepsi tersebut (misal IUD) tidak terjadi keluhan-keluhan yang selama ini ditimbulkan.
4)      Menanyakan kembali kepada ibu tentang metode kontrasepsi yang dinginkan dan memberi waktu untuk memikirkan sebelum mengambil keputusan.
5)      Memberikan leavlet tentang KB agar bisa dibaca lagi dan bisa dijadikan bahan pertimbangan tentang metode kontrasepsi yang diinginkan.

  Evaluasi
Tanggal : 15 Maret 2006
S          :   Ibu mengatakan sudah bisa menerima penjelasan petugas dan ingin mencoba metode kontrasepsi IUD
O         :   -     Ibu tidak bertanya lagi tentang metode kontrasepsi yang dipakai
               
                -     Ibu ingin mencoba metode kontrasepsi IUD, tapi masih ingin merundingkan dengan suaminya.
A         :   Masalah teratasi, ibu sudah mengerti tentang metode kontrasepsi.
P          :   Rencana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar