Senin, 15 Juli 2013

INFERTILITAS


INFERTILITAS
Definisi Infertilitas
Definisi InfertilitasInfertilitas ialah pasangan suami-istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
  Infertilitas (kamandulan) adalah ketidakmampuan atau penurunan kemampuan menghasilkan keturunan (Elizbeth, 639).
  Ketidaksuburan (infertil) adalah suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum mampu memiliki anak walaupun  telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun (Djuwantono,2008, hal: 1).
Secara medis infertile dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a.  Infertile primer
      Berarti pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali perminggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
b.    Infertile sekunder
      Berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali perminggu tanpa menggunakan alat atau metode kontrasepsi jenis apapun. (Djuwantono,2008, hal: 2)
Faktor-faktor infertilitas
(1)               Umur
Kemampuan reproduksi wanita menurun drastis setelah umur 35 tahun. Hal ini dikarenakan cadangan sel telur yang makin sedikit. Fase reproduksi wanita adalah masa sistem reproduksi wanita berjalan optimal sehingga wanita berkemampuan untuk hamil. Fase ini dimulai setelah fase pubertas sampai sebelum fase menopause.
Fase pubertas wanita adalah fase di saat wanita mulai dapat bereproduksi, yang ditandai dengan haid untuk pertama kalinya (disebut menarche) dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder, yaitu membesarnya payudara, tumbuhnya rambut di sekitar alat kelamin, dan timbunan lemak di pinggul. Fase pubertas wanita terjadi pada umur 11-13 tahun. Adapun fase menopause adalah fase di saat haid berhenti. Fase menopause terjadi pada umur 45-55 tahun.
Pada fase reproduksi, wanita memiliki 400 sel telur. Semenjak wanita mengalami menarche sampai menopause, wanita mengalami menstruasi secara periodik yaitu pelepasan satu sel telur. Jadi, wanita dapat mengalami menstruasi sampai sekitar 400 kali. Pada umur 35 tahun simpanan sel telur menipis dan mulai terjadi perubahan keseimbangan hormon sehingga kesempatan wanita untuk bisa hamil menurun drastis. Kualitas sel telur yang dihasilkan pun menurun sehingga tingkat keguguran meningkat. Sampai pada akhirnya kira-kira umur 45 tahun sel telur habis sehingga wanita tidak menstruasi lagi alias tidak dapat hamil lagi. Pemeriksaan cadangan sel telur dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah atau USG saat menstruasi hari ke-2 atau ke-3.

(2) Lama Infertilitas
Berdasarkan laporan klinik fertilitas di Surabaya, lebih dari 50% pasangan dengan masalah infertilitas datang terlambat. Terlambat dalam artian umur makin tua, penyakit pada organ reproduksi yang makin parah, dan makin terbatasnya jenis pengobatan yang sesuai dengan pasangan tersebut.
(3) Stress
Stres memicu pengeluaran hormon kortisol yang mempengaruhi pengaturan hormon reproduksi.
(4) Lingkungan
Paparan terhadap racun seperti lem, bahan pelarut organik yang mudah menguap, silikon, pestisida, obat-obatan (misalnya: obat pelangsing), dan obat rekreasional (rokok, kafein, dan alkohol) dapat mempengaruhi sistem reproduksi. Kafein terkandung dalam kopi dan teh.
(5) Hubungan Seksual
Penyebab infertilitas ditinjau dari segi hubungan seksual meliputi: frekuensi, posisi, dan melakukannya tidak pada masa subur.
(6) Frekuensi
Hubungan intim (disebut koitus) atau onani (disebut masturbasi) yang dilakukan setiap hari akan mengurangi jumlah dan kepadatan sperma. Frekuensi yang dianjurkan adalah 2-3 kali seminggu sehingga memberi waktu testis memproduksi sperma dalam jumlah cukup dan matang.
(7) Posisi
Infertilitas dipengaruhi oleh hubungan seksual yang berkualitas, yaitu dilakukan dengan frekuensi 2-3 kali seminggu, terjadi penetrasi dan tanpa kontrasepsi. Penetrasi adalah masuknya penis ke vagina sehingga sperma dapat dikeluarkan, yang nantinya akan bertemu sel telur yang “menunggu” di saluran telur wanita. Penetrasi terjadi bila penis tegang (ereksi). Oleh karena itu gangguan ereksi (disebut impotensi) dapat menyebabkan infertilitas. Penetrasi yang optimal dilakukan dengan cara posisi pria di atas, wanita di bawah. Sebagai tambahan, di bawah pantat wanita diberi bantal agar sperma dapat tertampung. Dianjurkan, setelah wanita menerima sperma, wanita berbaring selama 10 menit sampai 1 jam bertujuan memberi waktu pada sperma bergerak menuju saluran telur untuk bertemu sel telur.
(8) Masa Subur
Marak di tengah masyarakat bahwa supaya bisa hamil, saat berhubungan seksual wanita harus orgasme. Pernyataan itu keliru, karena kehamilan terjadi bila sel telur dan sperma bertemu. Hal yang juga perlu diingat adalah bahwa sel telur tidak dilepaskan karena orgasme. Satu sel telur dilepaskan oleh indung telur dalam setiap menstruasi, yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Peristiwa itu disebut ovulasi. Sel telur kemudian menunggu sperma di saluran telur (tuba falopi) selama kurang-lebih 48 jam. Masa tersebut disebut masa subur.
 Menentukan Kesuburan Pria
Sperma merupakan cairan yang tersusun dari berbagai produk organ-organ pada sistem reproduksi pria. Secara lebih rinci, komposisi di dalamnya antara lain: 1) spermatozoa, 2) cairan yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar tambahan yang mengandung nutrisi dan pelindung spermatozoa serta pelumas.
  1. Apabila sperma memiliki volume, warna, dan kekentalan yang normal, tetapi spermatozoa tidak ditemukan sama sekali, jumlahnya kurang dari jumlah normal, memiliki bentuk yang tidak lazim, atau belum mencapai kematangan, hal tersebut merupakan indikasi bahwa terdapat gangguan pada testis.
  2. Apabila sperma mengandung spermatozoa dalam jumlah dan bentuk yang normal, tetapi memiliki volume, warna serta kekentalan yang tidak normal, hal tersebut merupakan indikasi adanya gangguan pada kelenjar-kelenjar tambahan. Gangguan pada kelenjar tambahan juga dapat diindikasikan dengan banyak ditemukannya spermatozoa yang mati. Hal tersebut secara logis berhubungan dengan fungsi cairan yang dihasilkan kelenjar tambahan sebagai nutrisi dan pelindung spermatozoa.
  3. Apabila saat ejakulasi sperma tidak dikeluarkan sama sekali, hal tersebut mengindikasikan kemungkinan terjadinya gangguan multifaktorial, antara lain gangguan pada saluran keluar sperma yang disertai gangguan pada testis maupun kelenjar-kelenjar tambahan. Sumbatan (obstruksi) atau tidak terdapatnya saluran sperma tertentu merupakan akibat dari kelainan sejak lahir (Kongenital) juga memiliki kemungkinan untuk menjadi penyebab tidak dikeluarkannya sperma sama sekali.
Berdasarkan fakta ilmiah tersebut, analisis sperma dapat menjadi sebuah tes kesuburan yang dapat diandalkan untuk menemukan gangguan pada sistem reproduksi pria yang pada akhirnya mengakibatkan infertilitas (Permadi,2008).
  1. Normozoozpermia : karakteristik normal
  2. Ologozoospermia : konsentrasi spermatozoa kurang dari 20 juta per ml
  3. Asthenozoospermia : jumlah sperma yang masih hidup dan bergerak secara aktif, dalam waktu 1 jam setelah ajakulasi, kurang dari 50%
  4. Teratozoospermia : jumlah sperma dengan morfologi normal kurang dari 30%
  5. Oligoasthenoteraatozoospermia : kelainan campuran dari 3 variabel yang telah disebutkan sebelumnya
  6. Azoospermia : tidak adanya spermatozoa dalam sperma
  7. Aspermia : sama sekali tidak terjadi ejakulasi sperma
Menguji Kesuburan Seorang Wanita
Sistem reproduksi wanita dapat dibagi berdasarkan fungsi utama dari tiap organ yang menyusunnya. Fungsi utama tersebut antara lain (Permadi,2008)
  • Produksi dan pematangan sel telur di ovarium
  • Penghantaran sel telur yang telah matang ke tempat terjadinya pembuahan (ampulla tuba) dan zigot yang dihasilkan ke rahim
  • Implantasi zigot dan perkembangan embrio hingga menjadi bayi dalam rahim
Dengan memahami hal tersebut, prinsip pemeriksaan kesuburan yang dapat dilakukan adalah dengann memeriksa baik tidaknya fungsi utama organ-organ reproduksi dijalankan. Dengan demikian, prinsip-prinsip utama pemeriksaan kesuburan wanita adalah (Permadi,2008)
  • Memeriksa apakah ovarium mampu menghasilkan sel telur matang dan melepaskannya saat ovulasi
  • Memeriksa ada tidaknya sumbatan dalam tuba
  • Memeriksa ada tidaknya kelainan dalam rahim yang mampu menghambat terjadinya implantasi dan perkembangan janin
Obat-obat Infertilitas Pria adalah dengan terapi dan menggunakan obat-obat lain yang juga sering diberikan dokter sebagai obat pendukung dalam meningkatkan kesuburan adalah vitamin dan antibiotic. Pada umumnya, vitamin yang diberikan dokter adalah vitamin E. vitamin E telah terbukti memiliki efek antioksidan yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup sel-sel tubuh, termasuk kerja sel yang berkaitan dengan produksi dan perkembangan spermatozoa hingga matang (Permadi,2008).
Antibiotik hanya diberikan apabila sang pria terbukti mengalami infeksi pada organ ataupun saluran reproduksinya. Antibiotik hanya diberikan atas instruksi dokter dan digunakan sesuai dengan petunjuk penggunanya (Permadi,2008).
Akibat dari pemakaian antibiotik yang tidak sesuai dengan aturan pakai adalah kuman penyebab infeksi yang menjadi kebal terhadap antibiotik tersebut. Dengan demikian, hal tersebut justru menyebabkan bertambah parahnya kondisi sakit yang ada (Permadi,2008).
Infertilitas disenggaja
  1. Pria
ü  condom
ü  Sterilisasi (vasektomi)
B.     Wanita
ü  Cara kimiawi berupa salap atau tablet
ü  IUD
ü  Oral  pil
ü  Injeksi tablet
ü  Sterilisasi
Penyebab Infertilitas tidak disenggaja
  1. Wanita
1.  Gangguan pada reproduksi
            Ada beberapa gangguan yg biasanya terdapat pada vagina, diantaranya
-          Tingkat keasaman tinggi.
-          Gangguan pada leher rahim, uterus (rahim) dan Tuba fallopi (saluran telur).
-          Keputihan .
- Haid tidak teratur
2. Gangguan ovulasi
                        Ovulasi atau proses pengeluaran sel telur dari ovarium terganggu jika terjadi gangguan hormonal. Salah satunya adalah polikistik. Gangguan ini diketahui sebagai salah satu penyebab utama kegagalan proses ovulasi yang normal. Ovarium polikistik disebabkan oleh kadar hormon androgen yang tinggi dalam darah. Kadar androgen yang berlebihan ini mengganggu hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) dalam darah. Gangguan kadar hormon FSH ini akan mengkibatkan folikel sel telur tidak bisa berkembang dengan baik, sehingga pada gilirannya ovulasi juga akan terganggu.
3. Kegagalan implantasi
                        Setelah sel telur dibuahi sperma dan seterusnya berkembang menjadi embrio, selanjutnya terjadi proses nidasi (penempelan) pada endometrium. Perempuan yg memiliki kadar hormone progesterone rendah cenderung mengalami gangguan pembuahan
4. Endometriosis
            Endometriosis adalah istilah untuk menyebutkan kelainan jaringan endometrium (rahim) yang tumbuh di luar rahim. Jaringan abnormal tersebut biasanya terdapat pada ligamen yang menahan uterus, ovarium, Tuba fallopii, rongga panggul, usus, dan berbagai tempat lain. Sebagaimana jaringan endometrium normal, jaringan ini mengalami siklus yang menjadi respon terhadap perubahan hormonal sesuai siklus menstruasi perempuan
B. Pria
  1. spermatogenesis (aspelmia, hypospermia  necrosperma) : misalnya karna kelainan atau penyakit testes atau kelainan endokrim
  2. Kelainan mekanisme sehingga sperma tidak dapat dikeluarkan kedalam puncak vagina . Kemandulan yang disebabkan oleh pria lebih kurang 30%-40%/

Pemeriksaan Infertilitas Untuk Istri
1. Anamnese
a. Usia Istri:
                     prognosis perempuan akan lebih baik jika masih berusia kurang dari 35 tahun. Jika usia istri telah lebih dari 35 tahun, maka disebut resiko tinggi pada wanita; sebaiknya tidak ditangani oleh seorang dokter umum, dianjurkan dirujuk ke dokter spesialis.
b. Siklus Haid
                 Siklus haid yang teratur, yaitu antara 21-28 hari merupakan indikator yang menunjukkan sebagian besar kondisi ovulasi yang baik. Jika siklus haid datang lebih cepat dari 21 hariatau lebih lambat dari 28 hari, kemungkinan besar terkait dengan siklus haid yang tidak berovulasi. Siklus haid yang tidak teratur dapat juga terkait dengan kondisi hipotiroid dan hiperprolaktinemia.
c. Nyeri Haid
        Haid yang sangat nyeri sehingga memerlukan pengobatan analgetik atau bahkan sampai mengganggu aktifitas sehari-hari seringkali terkait dengan beberapa kalainan seperti endometriosis, mioma uteri atau adenomiosis.
d. Frekuensi senggama
                    Frekuensi senggama yang terbaik adalah setiap 2-3 hari dalam 1 minggu. Upaya untuk mengatur saat bersenggama dikaitkan dengan perkiraan masa subur istri seringkali justru meningkatkan stress psikis bagi pasutri.
e. Riwayat keguguran atau riwayat operas
        sebelumnya terkadang terkait dengan perlekatan pada saluran telur yang dapat menjadi penyebab infertilitas.
2. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Terhadap Istri
a. Berat badan dan Tinggi badan. Dengan menggunakan formula perbandingan antara berat badan (kg) dan tinggi badan (meter)akan didapatkan indeks masa tubuh (IMT) . IMT < 19 (telalu kurus) atau >25 (obesitas) sering terkait dengan infertilitas karena mengganggu proses ovulasi.
b. Pertumbuhan rambut/bulu atau jerawat.       
        Pada istri dengan infertilitas perlu diperhatikan adanya pertumbuhan rambut yang abnormal seperti pertumbuhan jambang, kumis, jenggot, bulu dada, bulu perut dan sebagainya. Disamping itu perlu diperhatikan adanya pertumbuhan jerawat yang berlebihan tidak hanya di wajah akan tetapi dapat pula tumbuh di dada atau di punggung. Pertumbuhan rambut atau jerawat abnormal memiliki kaitan erat dengan hiperandrogenemia yang sering dijumpai pada sindrom ovarium polikistik.
c. Kelenjar tiroid.
Organ tiroid yang membesar sering terkait dengan gangguan fungsi hormon tiroid dan hal ini sering terkait dengan infertilitas.
d. Payudara.
 Penting sekali memeriksa adanya galaktore atau keluarnya cairan bening dari payudara. Kondisi galaktore terkait dengan kondisi hiperprolaktinemia yang dapat menjadi penyebab siklus tidak berovulasi.
e. Abdomen.
Jika dijumpai benjolan di abdomen, mungkin ada hubungan dengan kista ovarium, mioma uteri atau adenomiosis yang sering terkait infertilitas.
f. Penilaian organ genitalia.
Keputihan, perdarahan pasca senggama, polip endoserviks dapat menjadi faktor penyebab. Kelainan ini dapat mudah diketahui hanya dengan melakukan pemerisaan kedalam vagina dengan spekulum. Hal lain yang mungkin dapat dijumpai adalah adanya himen imperforata (selaput dara yang masih utuh), agenesis vagina, septum vagina dan sebagainya.

3. pemeriksaan Penunjang.
Pemeriksaan penunjang penting yang dapat
dilakukan adalah histero-salpingografi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai patensi kedua saluran tuba.
                        Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah menilai kadar:
a. Progesteron pada fase luteal madya
(siklus haid hari ke 20-21). Jika dijumpai rendah, maka kemungkinan siklus haid tidak berovulasi.
b. Prolaktin, TSH, dan free T4,
 terutama jika dijumpai siklus haid terganggu.
4. Anjuran Khusus.
a. Sangat penting melakukan pemeriksaan kadar antibodi anti rubella.
 Diharapkan seorang istri telah memiliki kadar IgM yang negatif dan kadar IgG yang positif sebelum hamil. Jika masih dijumpai kadar IgM dan IgG negatif, maka perlu dilakukan imunisasi MMR (morbili, mumps, rubella). Kehamilan sebaiknya ditunda jika IgM positif dan IgG masih negatif.
b. Selalu menganjurkan istri untuk minum asam folat dengan dosis 0.4 mg per hari.
 Hal ini penting untuk mencegah kejadian cacat tabung saraf pada janin yang akan dikandung.
Pemeriksaan Infertilitas Untuk Suami
1. Anamnesis.
        Hal yang perlu diperhatikan pada pria adalah:
a. Merokok.
Kondisi merokok sering kali terkait dengan penurunan kemampuan renang sel spermatozoa.
b. Riwayat infeksi kelenjar parotis.
 Kondisi ini sering terkait dengan kajadian orchitis yang dapat menyebabkan infertilitas.
c. Kesulitan ereksi.
Kondisi ini terkait dengan stress psikis atau kelainan metabolik kronik seperti diabetes melitus atau hipertensi.

2. Pemeriksaan Fisik
a. Payudara.
Payudara pria harus normal, jika terlihat membesar atau ginekomastia, mungkin ada peningkatan kadar hormon estrogen pada pria.
b. Penis.
 Perlu diperhatikan letak uretra yang dapat terkait dengan abnormalitas seperti hipospadia.
c. Skrotum
harus diraba untuk menilai kemungkinan skrotum terisi banyak cairan, terdapat hernia skrotalis atau terdapat varikokel. Jumlah testis, volume testis dan turunnya testis ke dalam skrotum juga perlu diperhatikan.
3. Pemeriksaan Penunjang.
        Pemeriksaan dasar yang wajib dikerjakan pada PASUTRI dengan masalah infertilitas adalah pemeriksaan analisis sperma.
            Hasil analisis sperma yang normal antara lain sebagai berikut:
a. Konsentrasi sperma.
b. Motilitas sperma:
c. Morfologi normal

Berbagai gangguan yang memicu terjadinya infertilitas antara lain : 
A .pada wanita 
  1. Gangguan organ reproduksi
ü  Infeksi vagina sehingga meningkatkan keasaman vagina akan membunuh sperma dan pengkerutan vagina yang akan menghambat transportasi sperma ke vagina.
ü  Kelainan pada serviks akibat defesiensi hormon esterogen yang mengganggu pengeluaran mukus serviks. Apabila mukus sedikit di serviks, perjalanan sperma ke dalam rahim terganggu. Selain itu, bekas operasi pada serviks yang menyisakan jaringan parut juga dapat menutup serviks sehingga sperma tidak dapat masuk ke rahim
ü  Kelainan pada uterus, misalnya diakibatkan oleh malformasi uterus yang mengganggu pertumbuhan fetus, mioma uteri dan adhesi uterus yang menyebabkan terjadinya gangguan suplai darah untuk perkembangan fetus dan akhirnya terjadi abortus berulang.
ü  Kelainan tuba falopii akibat infeksi yang mengakibatkan adhesi tuba falopii dan terjadi obstruksi sehingga ovum dan sperma tidak dapat bertemu.
2.      Gangguan ovulasi
            Gangguan ovulasi ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan hormonal seperti adanya hambatan pada sekresi hormone FSH dan LH yang memiliki pengaruh besar terhadap ovulasi. Hambatan ini dapat terjadi karena adanya tumor cranial, stress, dan pengguna obat-obatan yang menyebabkan terjadinya disfungsi hiotalamus dan hipofise. Bila terjadi gangguan sekresi kedua hormone ini. Maka folikel mengalami hambatan untuk matang dan berakhir pada gangguan ovulasi.
3.      Kegagalan implantasi
Wanita dengan kadar progesteron yang rendah mengalami kegagalan dalam mempersiapkan endometrium untuk nidasi. Setelah terjadi pembuahan, proses nidasi pada endometrium tidak berlangsung baik. Akibatnya fetus tidak dapat berkembang dan terjadilah abortus.
·         Endometriosis
·         Faktor immunologis
.           Lingkungan
b.      Pria
                        Ada beberapa kelainan umum yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria yaitu:
  • Abnormalitas sperma; morfologi, motilitas
  • Abnormalitas ejakulasi; ejakulasi rerograde, hipospadia
  • Abnormalitas ereksi
  • Abnormalitas cairan semen; perubahan pH dan perubahan komposisi kimiawi
  • Infeksi pada saluran genital yang meninggalkan jaringan parut sehingga terjadi penyempitan pada obstruksi pada saluran genital
  • Lingkungan; Radiasi, obat-obatan anti kanker.
PENCEGAHAN INFERTILITAS
A. Berbagai macam infeksi diketahui menyebabkan infertilitas terutama infeksi prostate, buah zakar, maupun saluran sperma. Karena itu, setiap infeksi didaerah tersebut harus ditangani serius (Steven RB,1985).
B.Beberapa zat dapat meracuni sperma. Banyak penelitihan menunjukan pengaruh buruk rokok terhadap jumlah dan kualitas sperma (Steven RB,1985).
C.Alcohol dalam jumlah banyak dihubungkan dengan rendahnya kadar hormone testosterone yang tentunya akan menganggu pertumbuhan sperma (Steven RB,1985).
D. Berperilaku sehat (Dewhurst,1997).
PENGOBATAN INFERTIL
Pengobatan Infertilitas Wanita
  Stimulasi ovarium dengan obat-obatan, menggunakan suntikan hormon ditambah hubungan seksual
  Reproduksi dibantu teknologi sebagai pengobatan unexplained infertility In vitro fertilization (IVF)
  Gamet intra-tuba transfer (GIFT)
  Dalam GIFT campuran sperma dan telur dimasukkan ke dalam ujung tuba falopi dengan laproscopy.
Beberapa metode yang bias diterapkan di rumah untuk mengatasi masalah Infertilitas Wanita :
  Jamu (belum ada info jenisnya yang pas karena pilihan sangat banyak, Anda yang memtuskannya)
  Akar dari Banyan Tree (Pohon Beringin): menurut beberapa sumber Akar dari pohon beringin memiliki potensi mampu dalam menyembuhkan masalah infertilitas perempuan.(bila ada yang memiliki info berkaitan dengan ini mohon bantuannya).
  Dadih dan Keju: Sertakan keju dan dadih di menu Anda setiap hari, karena keduanya baik dalam menumbuhkan probabilitas kesuburan pada wanita.
  Yoga: ikutlah dalam beberapa kelas yoga, karena beberapa dari sikap Yoga sangat membantu dalam menyembuhkan infertilitas perempuan. Lebih baik untuk melakukan hal ini postur di bawah bimbingan guru yang ahli.
  Diet: Anda harus banyak makan sayuran hijau, buah-buahan segar, kacang-kacangan, biji-bijian, susu, madu, dadih, keju, tauge, kacang, dll Semua ini bertujuan membantu Anda mendapatkan memiliki tubuh yang sehat.
  Hindari: Minum kopi, teh, makanan pedas dan berlemak, tepung putih, makanan yang digoreng dan minuman ringan, merokok dan minum alkohol. Bila Anda harus mengkonsumsi obat ikutilah petunjuk dokter Anda.

PENATALAKSANAAN INFERTILITAS
a.        Wanita
                     Pengetahuan tentang siklus menstruasi, gejala lendir serviks puncak dan waktu yang tepat untuk coital
             Pemberian terapi obat, seperti :
            1.    Stimulant ovulasi, baik untuk gangguan yang disebabkan oleh supresi hipotalamus, peningkatan kadar prolaktin, pemberian tsh .
            2.    Terapi penggantian hormon
            3.    Glukokortikoid jika terdapat hiperplasi adrenal
            4.    Penggunaan antibiotika yang sesuai untuk pencegahan dan penatalaksanaan infeksi dini yang adekua.
  GIFT ( gemete intrafallopian transfer )
   Laparatomi dan bedah mikro untuk memperbaiki tuba yang rusak secara luas.
   Bedah plastic misalnya penyatuan uterus bikonuate,
  Pengangkatan tumor atau fibroi
   Eliminasi vaginitis atau servisitis dengan antibiotika atau kemoterapi
B.    Pria
      o  Penekanan produksi sperma untuk mengurangi jumlah antibodi autoimun, diharapkan kualitas sperma meningkat
o   Agen antimikroba
o   Testosterone Enantat dan Testosteron Spionat untuk stimulasi kejantanan
o   HCG secara i.m memperbaiki hipoganadisme
o   FSH dan HCG untuk menyelesaikan spermatogenesis
o   Bromokriptin, digunakan untuk mengobati tumor hipofisis atau hipotalamus .
o   Klomifen dapat diberikan untuk mengatasi subfertilitas idiopatik
o   Perbaikan varikokel menghasilkan perbaikan kualitas sperma
o   Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi. Seperti, perbaikan nutrisi, tidak membiasakan penggunaan celana yang panas dan ketat
·         Perhatikan penggunaan lubrikans saat coital, jangan yang mengandung spermatisida.

KARAKTERISTIK AIR MANI
1.      Koagulasi dan Likuefaksi
Air mani yang diejakulasi dalam bentuk cair akan segera menjadi “agar” atau koagulum,untuk kemudian melikuefaksi lagi dalam 5-20 menit menjadi cairan yang agak pekat guna memungkinkan spermatozoa bergerak dengan leluasa.Proses koagulasi dan likuefaksi diatur oleh enzim. Suatu factor likuefaksi telah dapat dipisahkan dari air mani normal, yang ternyata merupakan enzim proteolitik dengan berat molekul 33.000.

2.      Viskositas
Setelah berlikuefaksi,ejakulat akan menjadi cairan homogeny yang agak pekat membenang kalu dicolek dengan sebatang lidi. Daya membenangnya dapat mencapai 3-10 cm. Makin panjang membenangnya,makin tinggi viskositas .
            Pengukuran viskositas yang lebih tepat ialah,dengan pipet Eliassonmvolumnya 0,1 mL yang berkalibrasi 0,05 mL dan 0,1 mL.Viskositas normal memerlukan waktu 1-2 detik,viskositas tinggi lebih dari 5 detik.
            Viskositas tinggi tidak menyebabkan infertilitas,kecuali kalau pada pemeriksaan tampak spermatozoa seperti bergerak dalam lumpur,atau bergerak ditempat . Kadar spermatozoa kurang dari 60 juta /mLviskositas tinggi air itu sangat menghambat gerakkan spermatozoa.

3.      Rupa dan Bau
Air mani yang baru dieajakulasi rupanya putih-kelabu,seperti agar-agar. Setelah berlikuefaksi menjadi cairan,kelihatannya jernih atau keruh,tergantung dari konsentrasi spermatozoa yang dikandungnya. Baunya langu,seperti bau bunga akasia.

4.      Volum
Setelah abstinensi selama 3 hari,volum air mani berkisar antara 2,0-5,0 mL. Volum kurang dari 1mL atau lebih dari 5mL biasanya disertai kadar spermatozoa rendah. Pada volum kurang dari 1,5 mL sesungguhnya baik untuk dilakukan insemenasi buatan suami (IBS) karena volum yang kurang itu tidak akan cukup menggedangi lender yang menjulur ke serviks, sehingga dapat merupakan masalah infertilitas.

5.      pH
Air mani yang baru diejakulsi pH-nya berkisar antara 7,3-7,7,yang bila dibiarkan lebih lama,akan meningkat karena penguapan CO2-nya. Apabila pH lebih dari 8,mungkin disebabkan olehb peradagan kelenjar atau saluran genital, Sedangkan pH yang kurang dar 7,2 mungkin disebabkan oleh peradangan menahun kelenjar tersebut.Sekret kelenjar prostat pH-nya lebih rendah dari 7.

6.      Fruktosa
Fruktosa air mani adalah hasil vesikula seminalis, yang menunjukkan adanya rangsangan androgen. Fruktosa terdapat pada semua air mani, kecuali pada :
Ø  Azoospermia karena tidak terbentuknya kedua vas deferen. Air maninya tidak koagulasi,segera setelah ejakulasi karena vesikalseminalisnya pun tidak terbentuk.
Ø  Kedua duktus ejakulatoriusnya tertutup
Ø  Keadaan luar biasa dari ejakulasi retrograde,dimana sebagian kecil ejakulat yang tidak mengandung spermatozoa sempat keluar.
Setiap air mani azoospermia harus diuji secara rutin akan adanya fruktosa. Dengan jalan ini setiap kecurigaan tidak adanya vasa dapat lebih diyakinkan,tanpa harus melakukan eksplorasi skrotum.Ada tidaknya koagulasi harus diperiksa setelah 5 ejakulasi.
SOAL AUDIENS

1.      Mengapa pada wanita yang berusai lebih dari 35 tahun lebih cenderung mengalami infertilitas ? (Miftah)

2.      Coba jelaskan persyaratan – persayaratan pemerikasaan pasangan infertilitas pada istri ? (Sri rezeky)

3.      Mengapa jaringan parut pada servik menyebabkan sperma sulit masuk ke tuba falopi ? (Minar)
                                                          
4.      Mengapa pada infertile primer seorang istri yang tadinya tidak bisa hamil setelah 1 tahun bisa hamil dan punya anak dan mengapa pada infeetil sekunder seorang istri yang tadinya bisa punya anak 1 tahun kemudian tidak bisa hamil lagi dan mempunyai anak  ? (Slyvia)

5.      Bagaimana penatalaksanaan hyperandrogemia! Dan apakah wanita yang mengalami hyperandrogemia dapat sembuh dan kembali seperti wanita normal lagi ? (Ummu nabila)

6.      Apakah pria yang mengalami hiperestrogen dapat menyebabkan infertilitas? Apabila dapat coba jelaskan penyebabnya ? (Cary)
















KUNCI JAWABAN
1.      Wanita dapat mengalami menstruasi sekitar 400 x pad usia 35 tahun , Kemudian simpanan sel telur menipis dan mulai terjadi perubahan penurunan keseimbangan hormone sehingga kesempatan wanita untuk hamil menurun drastis, Sehingga kualitas sel menurun dan tingkat keguguran meningkat sampai akhirnya kira- kira 45 tahun sel telur habis sehingga wanita tidak dapat hamil lagi.

2.      -Istri yang berumur antara 20-30 tahun baru akan diperiksa setelah ber4usaha untuk mendapatkan anak selama 12 bulan ,yaitu dengan pemeriksaan :
(a)  pernah mengalami keguguran berulang
(b) diketahui mengidap kelainan endrokin
(c) Pernah mengalami peradangan rongga panggul atau rongga perut
(d) Pernah mengalami bedah ginekologi

-Istri yang berumur 31-35 tahun dapat diperiksa pada kesempatan pertama pasangan itu datang ke dokter.

-Istri pasangan infertile yang berumur antara 36-40 tahun hanya dilakukan pemeriksaan infertilitas kalau belum mempunyai anak dari perkawinan ini.

-Pemeriksaan infertilitas tidak dilakukan pada pasangan infertil yang salah satu anggota pasangannya mengidap penyakit yang dapat membahyakan kesehatan istri atau anaknya.

3.      Kelainan pada serviks akibat defesiensi hormon esterogen yang mengganggu pengeluaran mukus serviks. Apabila mukus sedikit di serviks maka perjalanan sperma ke dalam rahim terganggu. Selain itu, bekas operasi pada serviks yang menyisakan jaringan parut juga dapat menutup serviks sehingga sperma tidak dapat masuk ke rahim

4.      Infertilitas primer adalah Berarti pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali perminggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
Infertilitas skunder adalah  Berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali perminggu tanpa menggunakan alat atau metode kontrasepsi jenis apapun

5.      Bisa kembali seperti biasanya dengan cara diberikan obat dopamine agonis 2, kemudian bromo – alfa – ergo – kriptin

6.      Tidak,
karena
estrogen mengontrol perkembangan dan memelihara karakteristik seksual dan kelamin pada pria dan wanita. Testosteron mengontrol karakteristik organ pria seperti otot dan bulu (rambut halus) pada tubuh. Sementara estrogen mengontrol karakteristik organ wanita seperti pertumbuhan payudara.


SOAL PILIHAN GANDA
1.      Jelaskan apa yang dimaksud infertile primer  ….
a.       Istri belum pernah hamil walau bersenggama dan dihidupkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan
b.      Istri pernah hamil, tetapi kemudian tidak terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan
c.       Kemampuan seorang istri untuk menjadi hamil dan melahirkan anak hidup
d.      Istri tidak hamil dan kemungkinan tidak terjadi kehamilan

2.      Jelaskan apa yang dimaksud infertilitas skunder …
a.       Istri belum pernah hamil walau bersenggama dan dihidupkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan              
b.      Istri pernah hamil, tetapi kemudian tidak terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan
c.       Kemampuan seorang istri untuk menjadi hamil dan melahirkan anak hidup
d.      Istri tidak hamil dan kemungkinan tidak terjadi kehamilan

3.      Berapa banyak spermatozoa yang dikeluarkan pada saat satu kali ejakulasi ….
a.       1200 juta / mL
b.      1400 juta / mL
c.       1000 juta / mL
d.      15000 juta / mL

4.      Berapa jumlah normal pH air mani yang baru ejakulasi ….
a.       7.3 – 7.7
b.      7.3 – 7.5
c.       7.3 – 7.6
d.      7.3 -7.8

5.      Apa yang menyebabkan pH pada air mani lebih dari normal ….
a.       Peradangan menahun oleh kelenjar
b.      Peradangan mendadak kelenjar / saluran genetal
c.       Peradangan vesikula seminalis
d.      Peradangan vestkositas

6.      Apa yang menyebabkan pH air mani kurang normal ….
a.       Peradangan menahun oleh kelenjar
b.      Peradangan mendadak kelenjar / saluran genital
c.       Peradangan vesikal seminalis
d.      Peradangan vestkositas
7.      Vesikal Seminalis yang menunjukkan adanya rangsangan androgen, Pengertian dari ….
a.       Fruktosa air mani
b.      Vulome air mani
c.       Viskositas
d.      Koagulasi dan likuefaksi

8.      Infertilitas terbagi menjadi dua, yaitu ….
a.       Infertil skunder dan primer
b.      Infertil sekunder dan tersier
c.       Infertil primer dan etika profesi
d.      Infertil moral dan ekonomi

9.      Dibawah ini penyebab infertile disengaja  pada pria, yaitu …
a.       Condom, strerilisasi, dan koitus yang terputus
b.      IUD
c.       Gangguan Ovulasi
d.      Kelainan Tuba

10.  Dibawah ini penyebab infertil disengaja pada wanita, yaitu ….
a.       IUD, Oral pil,, dan injectables
b.      Gangguan ovulasi
c.       Gangguan  spermatogenesis
d.      Kelainann tuba

11.  Untuk mengetahui keadaan ovulasi dapat kita ketahui dengan berbagai pemeriksaan dilakukan dengan ….
a.       Pemeriksaan , Vaginal smear dengan lender serviks
b.      Pertubasi
c.       Kuldoskopi
d.      Endrometrium

12.  Ologozoos permia,adalah ….
a. Konsentrasi spermatozoa kurang dari 20 juta / mL
b. Konsentrasi spermatozoa lebih dari 20 juta / mL
c. Karakteristik normal spermatozoa
d. Jumlah sperma dengan morfologi normal kurang dari 30
13.  Azoos permia, adalah ….
a. Sama sekali tidak terjadi ejakulasi sperma
b. Tidak adanya spermatozoa dalam sperma
c. Konsentrasi spermatozoa lebih dari 20 juta / mL
d. Konsentrasi spermatozoa kurang dari 20 juta / mL
14.  Faktor apa – apa menggangu ovulasi ….
a. Faktor genetelia
b. Faktor inter mediate dan ovarial
c. Faktor endrometrium
d. Faktor spermatozoa
15.  Ada beberapa hal yang harus dilakukan pemeriksaan fisik pada pria, antara lain ….
a. Payudara,skrotum,dan penis
b. Payudara,dan progestron
c. Kelenjar tiroid
d. Pemeriksaan rambut / bulu

16.  Ada beberapa pemeriksaan penunjang untuk PASUTRI untuk mengetahui infertile atau tidaknya, yaitu ….
a. Konsentrasi ovum
b. Payudara
c. Konsentrasi sperma,motilitas sperma dan morfologi normal
d. Skrotum
17.  Berbagai gangguan yang memicu terjadinya infertilitas pada wanita gangguan organ repeoduksi, antara lain ….
a. Abnormal, morfologi, motalitas
b. Abnormal, morfologi, motatilas
c.Infeksi vagina, kelainan serviks,kelainan uterus dan kelainan tuba
d. Abnormal cairan semen
18.  Ada beberapa pemeriksaan penunjang pada istri, antara lain ….
a. Berat badan dan tinggi badan, pertumbuhan rambut / jerawat, kelenjar tiroid,payudara dan penilaian organ genetalia
b. Kelenjar tiroid,payudara, progestron
c. Progestron dan penilaian organ genetalia
d. Konsentrasi ovum dan payudara
19.  Beberapa gangguan reproduksi yang biasanya terjadi pada vagina , anatara lain ….
a. Keputihan,frekuensi senggama
b. Tingkat keasaman tinggi,Gangguan pada leher rahim, uterus dan tuba falopi, keputihan   dan haid tidak teratur
c. Siklus haid dan keputihan
d. Frekuensi senggama dan siklus haid
20.  Kegagalan implantasi disebabkan oleh beberapa factor,diantranya adalah ….
a. Gangguan impalntasi
b. Kelainan tuba falopi
c. Endometritis,factor imunologis dsan lingkungan
d. Faktor imunologis dan keasaman vagina

















KUNCI JAWABAN
1.      A
2.      B
3.      A
4.      A
5.      B
6.      A
7.      A
8.      A
9.      A
10.  A
11.  A
12.  A
13.  B
14.  B
15.  A
16.  C
17.  C
18.  A
19.  B
20.  C


REFERENSI
§  Rahmani p Dyah,1999.Infertilitas dalam perspektif jender.Universitas Gadjah Mada.Bandung.
§  Bagian obstetric dan Ginekologi Fakultas kedokteran Universitas padjadjaran.1981.Ginekologi.Elstar Offset.Bandung
§  Sarwono,1999.Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta
§  Derek Liewellyn-Jones,2001.Dasar-dasar Obstetri dan Ginekologi.Hipokrates,Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar