INFERTILITAS
Definisi
Infertilitas
Definisi
InfertilitasInfertilitas ialah pasangan suami-istri belum mampu dan belum
pernah memiliki anak setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali per
minggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
Infertilitas
(kamandulan) adalah ketidakmampuan atau penurunan kemampuan menghasilkan
keturunan (Elizbeth, 639).
Ketidaksuburan
(infertil) adalah suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum mampu
memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2 – 3
kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa menggunakan alat
kontrasepsi jenis apapun (Djuwantono,2008, hal: 1).
Secara
medis infertile dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Infertile primer
Berarti pasangan suami istri belum mampu
dan belum pernah memiliki anak setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak
2 – 3 kali perminggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
b.
Infertile sekunder
Berarti pasangan suami istri telah atau
pernah memiliki anak sebelumnya tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi
setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali perminggu tanpa
menggunakan alat atau metode kontrasepsi jenis apapun. (Djuwantono,2008, hal:
2)
Faktor-faktor
infertilitas
(1)
Umur
Kemampuan reproduksi wanita menurun
drastis setelah umur 35 tahun. Hal ini dikarenakan cadangan sel telur yang
makin sedikit. Fase reproduksi wanita adalah masa sistem reproduksi wanita
berjalan optimal sehingga wanita berkemampuan untuk hamil. Fase ini dimulai
setelah fase pubertas sampai sebelum fase menopause.
Fase pubertas wanita adalah fase di
saat wanita mulai dapat bereproduksi, yang ditandai dengan haid untuk pertama
kalinya (disebut menarche) dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder,
yaitu membesarnya payudara, tumbuhnya rambut di sekitar alat kelamin, dan
timbunan lemak di pinggul. Fase pubertas wanita terjadi pada umur 11-13 tahun.
Adapun fase menopause adalah fase di saat haid berhenti. Fase menopause terjadi
pada umur 45-55 tahun.
Pada fase reproduksi, wanita
memiliki 400 sel telur. Semenjak wanita mengalami menarche sampai menopause,
wanita mengalami menstruasi secara periodik yaitu pelepasan satu sel telur.
Jadi, wanita dapat mengalami menstruasi sampai sekitar 400 kali. Pada umur 35
tahun simpanan sel telur menipis dan mulai terjadi perubahan keseimbangan
hormon sehingga kesempatan wanita untuk bisa hamil menurun drastis. Kualitas
sel telur yang dihasilkan pun menurun sehingga tingkat keguguran meningkat.
Sampai pada akhirnya kira-kira umur 45 tahun sel telur habis sehingga wanita
tidak menstruasi lagi alias tidak dapat hamil lagi. Pemeriksaan cadangan sel
telur dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah atau USG saat menstruasi hari
ke-2 atau ke-3.
(2) Lama
Infertilitas
Berdasarkan laporan klinik
fertilitas di Surabaya, lebih dari 50% pasangan dengan masalah infertilitas
datang terlambat. Terlambat dalam artian umur makin tua, penyakit pada organ
reproduksi yang makin parah, dan makin terbatasnya jenis pengobatan yang sesuai
dengan pasangan tersebut.
(3) Stress
Stres memicu pengeluaran hormon kortisol
yang mempengaruhi pengaturan hormon reproduksi.
(4)
Lingkungan
Paparan terhadap racun seperti lem,
bahan pelarut organik yang mudah menguap, silikon, pestisida, obat-obatan
(misalnya: obat pelangsing), dan obat rekreasional (rokok, kafein, dan alkohol)
dapat mempengaruhi sistem reproduksi. Kafein terkandung dalam kopi dan teh.
(5)
Hubungan Seksual
Penyebab infertilitas ditinjau dari
segi hubungan seksual meliputi: frekuensi, posisi, dan melakukannya tidak pada
masa subur.
(6) Frekuensi
Hubungan intim (disebut koitus)
atau onani (disebut masturbasi) yang dilakukan setiap hari akan mengurangi
jumlah dan kepadatan sperma. Frekuensi yang dianjurkan adalah 2-3 kali seminggu
sehingga memberi waktu testis memproduksi sperma dalam jumlah cukup dan matang.
(7) Posisi
Infertilitas
dipengaruhi oleh hubungan seksual yang berkualitas, yaitu dilakukan dengan
frekuensi 2-3 kali seminggu, terjadi penetrasi dan tanpa kontrasepsi. Penetrasi
adalah masuknya penis ke vagina sehingga sperma dapat dikeluarkan, yang
nantinya akan bertemu sel telur yang “menunggu” di saluran telur wanita.
Penetrasi terjadi bila penis tegang (ereksi). Oleh karena itu gangguan ereksi
(disebut impotensi) dapat menyebabkan infertilitas. Penetrasi yang optimal
dilakukan dengan cara posisi pria di atas, wanita di bawah. Sebagai tambahan,
di bawah pantat wanita diberi bantal agar sperma dapat tertampung. Dianjurkan,
setelah wanita menerima sperma, wanita berbaring selama 10 menit sampai 1 jam
bertujuan memberi waktu pada sperma bergerak menuju saluran telur untuk bertemu
sel telur.
(8) Masa Subur
Marak di tengah masyarakat bahwa
supaya bisa hamil, saat berhubungan seksual wanita harus orgasme. Pernyataan
itu keliru, karena kehamilan terjadi bila sel telur dan sperma bertemu. Hal
yang juga perlu diingat adalah bahwa sel telur tidak dilepaskan karena orgasme.
Satu sel telur dilepaskan oleh indung telur dalam setiap menstruasi, yaitu 14
hari sebelum menstruasi berikutnya. Peristiwa itu disebut ovulasi. Sel
telur kemudian menunggu sperma di saluran telur (tuba falopi) selama
kurang-lebih 48 jam. Masa tersebut disebut masa subur.
Menentukan Kesuburan Pria
Sperma merupakan cairan yang
tersusun dari berbagai produk organ-organ pada sistem reproduksi pria. Secara
lebih rinci, komposisi di dalamnya antara lain: 1) spermatozoa, 2) cairan yang
diproduksi oleh kelenjar-kelenjar tambahan yang mengandung nutrisi dan
pelindung spermatozoa serta pelumas.
- Apabila sperma memiliki volume, warna, dan kekentalan yang normal, tetapi spermatozoa tidak ditemukan sama sekali, jumlahnya kurang dari jumlah normal, memiliki bentuk yang tidak lazim, atau belum mencapai kematangan, hal tersebut merupakan indikasi bahwa terdapat gangguan pada testis.
- Apabila sperma mengandung spermatozoa dalam jumlah dan bentuk yang normal, tetapi memiliki volume, warna serta kekentalan yang tidak normal, hal tersebut merupakan indikasi adanya gangguan pada kelenjar-kelenjar tambahan. Gangguan pada kelenjar tambahan juga dapat diindikasikan dengan banyak ditemukannya spermatozoa yang mati. Hal tersebut secara logis berhubungan dengan fungsi cairan yang dihasilkan kelenjar tambahan sebagai nutrisi dan pelindung spermatozoa.
- Apabila saat ejakulasi sperma tidak dikeluarkan sama sekali, hal tersebut mengindikasikan kemungkinan terjadinya gangguan multifaktorial, antara lain gangguan pada saluran keluar sperma yang disertai gangguan pada testis maupun kelenjar-kelenjar tambahan. Sumbatan (obstruksi) atau tidak terdapatnya saluran sperma tertentu merupakan akibat dari kelainan sejak lahir (Kongenital) juga memiliki kemungkinan untuk menjadi penyebab tidak dikeluarkannya sperma sama sekali.
Berdasarkan fakta ilmiah tersebut, analisis sperma dapat
menjadi sebuah tes kesuburan yang dapat diandalkan untuk menemukan gangguan
pada sistem reproduksi pria yang pada akhirnya mengakibatkan infertilitas
(Permadi,2008).
- Normozoozpermia : karakteristik normal
- Ologozoospermia : konsentrasi spermatozoa kurang dari 20 juta per ml
- Asthenozoospermia : jumlah sperma yang masih hidup dan bergerak secara aktif, dalam waktu 1 jam setelah ajakulasi, kurang dari 50%
- Teratozoospermia : jumlah sperma dengan morfologi normal kurang dari 30%
- Oligoasthenoteraatozoospermia : kelainan campuran dari 3 variabel yang telah disebutkan sebelumnya
- Azoospermia : tidak adanya spermatozoa dalam sperma
- Aspermia : sama sekali tidak terjadi ejakulasi sperma
Menguji
Kesuburan Seorang Wanita
Sistem reproduksi wanita dapat dibagi berdasarkan fungsi
utama dari tiap organ yang menyusunnya. Fungsi utama tersebut antara lain
(Permadi,2008)
- Produksi dan pematangan sel telur di ovarium
- Penghantaran sel telur yang telah matang ke tempat terjadinya pembuahan (ampulla tuba) dan zigot yang dihasilkan ke rahim
- Implantasi zigot dan perkembangan embrio hingga menjadi bayi dalam rahim
Dengan memahami hal tersebut, prinsip pemeriksaan kesuburan
yang dapat dilakukan adalah dengann memeriksa baik tidaknya fungsi utama
organ-organ reproduksi dijalankan. Dengan demikian, prinsip-prinsip utama
pemeriksaan kesuburan wanita adalah (Permadi,2008)
- Memeriksa apakah ovarium mampu menghasilkan sel telur matang dan melepaskannya saat ovulasi
- Memeriksa ada tidaknya sumbatan dalam tuba
- Memeriksa ada tidaknya kelainan dalam rahim yang mampu menghambat terjadinya implantasi dan perkembangan janin
Obat-obat Infertilitas Pria adalah dengan terapi dan
menggunakan obat-obat lain yang juga sering diberikan dokter sebagai obat
pendukung dalam meningkatkan kesuburan adalah vitamin dan antibiotic. Pada
umumnya, vitamin yang diberikan dokter adalah vitamin E. vitamin E telah terbukti
memiliki efek antioksidan yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kualitas
hidup sel-sel tubuh, termasuk kerja sel yang berkaitan dengan produksi dan
perkembangan spermatozoa hingga matang (Permadi,2008).
Antibiotik hanya diberikan apabila sang pria terbukti
mengalami infeksi pada organ ataupun saluran reproduksinya. Antibiotik hanya
diberikan atas instruksi dokter dan digunakan sesuai dengan petunjuk
penggunanya (Permadi,2008).
Akibat dari pemakaian antibiotik yang tidak sesuai dengan
aturan pakai adalah kuman penyebab infeksi yang menjadi kebal terhadap
antibiotik tersebut. Dengan demikian, hal tersebut justru menyebabkan bertambah
parahnya kondisi sakit yang ada (Permadi,2008).
Infertilitas disenggaja
- Pria
ü condom
ü Sterilisasi (vasektomi)
B. Wanita
ü Cara kimiawi berupa salap atau
tablet
ü IUD
ü Oral
pil
ü Injeksi tablet
ü Sterilisasi
Penyebab
Infertilitas tidak disenggaja
- Wanita
1. Gangguan pada
reproduksi
Ada beberapa gangguan yg biasanya
terdapat pada vagina, diantaranya
-
Tingkat keasaman tinggi.
-
Gangguan pada leher rahim, uterus (rahim) dan Tuba fallopi
(saluran telur).
-
Keputihan .
- Haid
tidak teratur
2. Gangguan ovulasi
Ovulasi atau proses
pengeluaran sel telur dari ovarium terganggu jika terjadi gangguan hormonal.
Salah satunya adalah polikistik. Gangguan ini diketahui sebagai salah satu
penyebab utama kegagalan proses ovulasi yang normal. Ovarium polikistik
disebabkan oleh kadar hormon androgen yang tinggi dalam darah. Kadar androgen
yang berlebihan ini mengganggu hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) dalam
darah. Gangguan kadar hormon FSH ini akan mengkibatkan folikel sel telur tidak
bisa berkembang dengan baik, sehingga pada gilirannya ovulasi juga akan
terganggu.
3. Kegagalan implantasi
Setelah sel telur
dibuahi sperma dan seterusnya berkembang menjadi embrio, selanjutnya terjadi
proses nidasi (penempelan) pada endometrium. Perempuan yg memiliki kadar
hormone progesterone rendah cenderung mengalami gangguan pembuahan
4. Endometriosis
Endometriosis adalah istilah untuk
menyebutkan kelainan jaringan endometrium (rahim) yang tumbuh di luar rahim.
Jaringan abnormal tersebut biasanya terdapat pada ligamen yang menahan uterus,
ovarium, Tuba fallopii, rongga panggul, usus, dan berbagai tempat lain.
Sebagaimana jaringan endometrium normal, jaringan ini mengalami siklus yang
menjadi respon terhadap perubahan hormonal sesuai siklus menstruasi perempuan
B. Pria
- spermatogenesis (aspelmia, hypospermia necrosperma) : misalnya karna kelainan atau penyakit testes atau kelainan endokrim
- Kelainan mekanisme sehingga sperma tidak dapat dikeluarkan kedalam puncak vagina . Kemandulan yang disebabkan oleh pria lebih kurang 30%-40%/
Pemeriksaan
Infertilitas Untuk Istri
1.
Anamnese
a. Usia
Istri:
prognosis perempuan akan lebih baik jika masih
berusia kurang dari 35 tahun. Jika usia istri telah lebih dari 35 tahun, maka
disebut resiko tinggi pada wanita; sebaiknya tidak ditangani oleh seorang
dokter umum, dianjurkan dirujuk ke dokter spesialis.
b. Siklus Haid
Siklus haid yang teratur, yaitu antara 21-28
hari merupakan indikator yang menunjukkan sebagian besar kondisi ovulasi yang
baik. Jika siklus haid datang lebih cepat dari 21 hariatau lebih lambat dari 28
hari, kemungkinan besar terkait dengan siklus haid yang tidak berovulasi.
Siklus haid yang tidak teratur dapat juga terkait dengan kondisi hipotiroid dan
hiperprolaktinemia.
c. Nyeri Haid
Haid yang sangat nyeri sehingga
memerlukan pengobatan analgetik atau bahkan sampai mengganggu aktifitas
sehari-hari seringkali terkait dengan beberapa kalainan seperti endometriosis,
mioma uteri atau adenomiosis.
d. Frekuensi senggama
Frekuensi
senggama yang terbaik adalah setiap 2-3 hari dalam 1 minggu. Upaya untuk
mengatur saat bersenggama dikaitkan dengan perkiraan masa subur istri
seringkali justru meningkatkan stress psikis bagi pasutri.
e. Riwayat keguguran atau riwayat
operas
sebelumnya terkadang terkait dengan
perlekatan pada saluran telur yang dapat menjadi penyebab infertilitas.
2.
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Terhadap Istri
a. Berat
badan dan Tinggi badan. Dengan menggunakan formula perbandingan antara berat
badan (kg) dan tinggi badan (meter)akan didapatkan indeks masa tubuh (IMT) .
IMT < 19 (telalu kurus) atau >25 (obesitas) sering terkait dengan infertilitas
karena mengganggu proses ovulasi.
b.
Pertumbuhan rambut/bulu atau jerawat.
Pada istri dengan infertilitas perlu
diperhatikan adanya pertumbuhan rambut yang abnormal seperti pertumbuhan
jambang, kumis, jenggot, bulu dada, bulu perut dan sebagainya. Disamping itu
perlu diperhatikan adanya pertumbuhan jerawat yang berlebihan tidak hanya di
wajah akan tetapi dapat pula tumbuh di dada atau di punggung. Pertumbuhan
rambut atau jerawat abnormal memiliki kaitan erat dengan hiperandrogenemia yang
sering dijumpai pada sindrom ovarium polikistik.
c.
Kelenjar tiroid.
Organ
tiroid yang membesar sering terkait dengan gangguan fungsi hormon tiroid dan
hal ini sering terkait dengan infertilitas.
d.
Payudara.
Penting sekali memeriksa adanya galaktore atau
keluarnya cairan bening dari payudara. Kondisi galaktore terkait dengan kondisi
hiperprolaktinemia yang dapat menjadi penyebab siklus tidak berovulasi.
e. Abdomen.
Jika
dijumpai benjolan di abdomen, mungkin ada hubungan dengan kista ovarium, mioma
uteri atau adenomiosis yang sering terkait infertilitas.
f.
Penilaian organ genitalia.
Keputihan,
perdarahan pasca senggama, polip endoserviks dapat menjadi faktor penyebab.
Kelainan ini dapat mudah diketahui hanya dengan melakukan pemerisaan kedalam
vagina dengan spekulum. Hal lain yang mungkin dapat dijumpai adalah adanya
himen imperforata (selaput dara yang masih utuh), agenesis vagina, septum
vagina dan sebagainya.
3. pemeriksaan Penunjang.
Pemeriksaan penunjang penting yang dapat
dilakukan
adalah histero-salpingografi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai patensi
kedua saluran tuba.
Pemeriksaan lain yang
dapat dilakukan adalah menilai kadar:
a. Progesteron pada fase luteal
madya
(siklus
haid hari ke 20-21). Jika dijumpai rendah, maka kemungkinan siklus haid tidak
berovulasi.
b. Prolaktin, TSH, dan free T4,
terutama jika dijumpai siklus haid terganggu.
4. Anjuran
Khusus.
a. Sangat penting melakukan
pemeriksaan kadar antibodi anti rubella.
Diharapkan seorang istri telah memiliki kadar
IgM yang negatif dan kadar IgG yang positif sebelum hamil. Jika masih dijumpai
kadar IgM dan IgG negatif, maka perlu dilakukan imunisasi MMR (morbili, mumps,
rubella). Kehamilan sebaiknya ditunda jika IgM positif dan IgG masih negatif.
b. Selalu menganjurkan istri untuk
minum asam folat dengan dosis 0.4 mg per hari.
Hal ini penting untuk mencegah kejadian cacat
tabung saraf pada janin yang akan dikandung.
Pemeriksaan
Infertilitas Untuk Suami
1.
Anamnesis.
Hal yang perlu diperhatikan pada
pria adalah:
a. Merokok.
Kondisi
merokok sering kali terkait dengan penurunan kemampuan renang sel spermatozoa.
b. Riwayat infeksi kelenjar
parotis.
Kondisi ini sering terkait dengan kajadian
orchitis yang dapat menyebabkan infertilitas.
c. Kesulitan ereksi.
Kondisi
ini terkait dengan stress psikis atau kelainan metabolik kronik seperti
diabetes melitus atau hipertensi.
2.
Pemeriksaan Fisik
a. Payudara.
Payudara
pria harus normal, jika terlihat membesar atau ginekomastia, mungkin ada
peningkatan kadar hormon estrogen pada pria.
b. Penis.
Perlu diperhatikan letak uretra yang dapat
terkait dengan abnormalitas seperti hipospadia.
c. Skrotum
harus
diraba untuk menilai kemungkinan skrotum terisi banyak cairan, terdapat hernia
skrotalis atau terdapat varikokel. Jumlah testis, volume testis dan turunnya
testis ke dalam skrotum juga perlu diperhatikan.
3.
Pemeriksaan Penunjang.
Pemeriksaan dasar yang wajib
dikerjakan pada PASUTRI dengan masalah infertilitas adalah pemeriksaan analisis
sperma.
Hasil analisis sperma yang normal
antara lain sebagai berikut:
a. Konsentrasi sperma.
b. Motilitas sperma:
c. Morfologi normal
Berbagai
gangguan yang memicu terjadinya infertilitas antara lain :
A .pada
wanita
- Gangguan organ reproduksi
ü Infeksi vagina sehingga meningkatkan
keasaman vagina akan membunuh sperma dan pengkerutan vagina yang akan
menghambat transportasi sperma ke vagina.
ü Kelainan pada serviks akibat
defesiensi hormon esterogen yang mengganggu pengeluaran mukus serviks. Apabila
mukus sedikit di serviks, perjalanan sperma ke dalam rahim terganggu. Selain
itu, bekas operasi pada serviks yang menyisakan jaringan parut juga dapat
menutup serviks sehingga sperma tidak dapat masuk ke rahim
ü Kelainan pada uterus, misalnya
diakibatkan oleh malformasi uterus yang mengganggu pertumbuhan fetus, mioma
uteri dan adhesi uterus yang menyebabkan terjadinya gangguan suplai darah untuk
perkembangan fetus dan akhirnya terjadi abortus berulang.
ü Kelainan tuba falopii akibat infeksi
yang mengakibatkan adhesi tuba falopii dan terjadi obstruksi sehingga ovum dan
sperma tidak dapat bertemu.
2. Gangguan ovulasi
Gangguan ovulasi ini dapat terjadi
karena ketidakseimbangan hormonal seperti adanya hambatan pada sekresi hormone
FSH dan LH yang memiliki pengaruh besar terhadap ovulasi. Hambatan ini dapat
terjadi karena adanya tumor cranial, stress, dan pengguna obat-obatan yang
menyebabkan terjadinya disfungsi hiotalamus dan hipofise. Bila terjadi gangguan
sekresi kedua hormone ini. Maka folikel mengalami hambatan untuk matang dan
berakhir pada gangguan ovulasi.
3. Kegagalan implantasi
Wanita
dengan kadar progesteron yang rendah mengalami kegagalan dalam mempersiapkan
endometrium untuk nidasi. Setelah terjadi pembuahan, proses nidasi pada
endometrium tidak berlangsung baik. Akibatnya fetus tidak dapat berkembang dan
terjadilah abortus.
·
Endometriosis
·
Faktor immunologis
. Lingkungan
b. Pria
Ada beberapa kelainan
umum yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria yaitu:
- Abnormalitas sperma; morfologi, motilitas
- Abnormalitas ejakulasi; ejakulasi rerograde, hipospadia
- Abnormalitas ereksi
- Abnormalitas cairan semen; perubahan pH dan perubahan komposisi kimiawi
- Infeksi pada saluran genital yang meninggalkan jaringan parut sehingga terjadi penyempitan pada obstruksi pada saluran genital
- Lingkungan; Radiasi, obat-obatan anti kanker.
PENCEGAHAN INFERTILITAS
A.
Berbagai macam infeksi diketahui menyebabkan infertilitas terutama infeksi
prostate, buah zakar, maupun saluran sperma. Karena itu, setiap infeksi
didaerah tersebut harus ditangani serius (Steven RB,1985).
B.Beberapa
zat dapat meracuni sperma. Banyak penelitihan menunjukan pengaruh buruk rokok
terhadap jumlah dan kualitas sperma (Steven RB,1985).
C.Alcohol
dalam jumlah banyak dihubungkan dengan rendahnya kadar hormone testosterone
yang tentunya akan menganggu pertumbuhan sperma (Steven RB,1985).
D. Berperilaku
sehat (Dewhurst,1997).
PENGOBATAN INFERTIL
Pengobatan
Infertilitas Wanita
Stimulasi ovarium dengan
obat-obatan, menggunakan suntikan hormon ditambah hubungan seksual
Reproduksi dibantu teknologi sebagai
pengobatan unexplained infertility In vitro fertilization (IVF)
Gamet intra-tuba transfer (GIFT)
Dalam GIFT campuran sperma dan telur
dimasukkan ke dalam ujung tuba falopi dengan laproscopy.
Beberapa
metode yang bias diterapkan di rumah untuk mengatasi masalah Infertilitas
Wanita :
Jamu (belum ada info jenisnya yang
pas karena pilihan sangat banyak, Anda yang memtuskannya)
Akar dari Banyan Tree (Pohon
Beringin): menurut beberapa sumber Akar dari pohon beringin memiliki potensi
mampu dalam menyembuhkan masalah infertilitas perempuan.(bila ada yang memiliki
info berkaitan dengan ini mohon bantuannya).
Dadih dan Keju: Sertakan keju dan
dadih di menu Anda setiap hari, karena keduanya baik dalam menumbuhkan
probabilitas kesuburan pada wanita.
Yoga: ikutlah dalam beberapa kelas
yoga, karena beberapa dari sikap Yoga sangat membantu dalam menyembuhkan
infertilitas perempuan. Lebih baik untuk melakukan hal ini postur di bawah
bimbingan guru yang ahli.
Diet: Anda harus banyak makan
sayuran hijau, buah-buahan segar, kacang-kacangan, biji-bijian, susu, madu,
dadih, keju, tauge, kacang, dll Semua ini bertujuan membantu Anda mendapatkan
memiliki tubuh yang sehat.
Hindari: Minum kopi, teh, makanan
pedas dan berlemak, tepung putih, makanan yang digoreng dan minuman ringan,
merokok dan minum alkohol. Bila Anda harus mengkonsumsi obat ikutilah petunjuk
dokter Anda.
PENATALAKSANAAN INFERTILITAS
a.
Wanita
Pengetahuan tentang siklus menstruasi, gejala lendir serviks puncak dan waktu
yang tepat untuk coital
Pemberian terapi obat, seperti :
1. Stimulant
ovulasi, baik untuk gangguan yang disebabkan oleh supresi hipotalamus,
peningkatan kadar prolaktin, pemberian tsh .
2. Terapi
penggantian hormon
3. Glukokortikoid
jika terdapat hiperplasi adrenal
4. Penggunaan
antibiotika yang sesuai untuk pencegahan dan penatalaksanaan infeksi dini yang
adekua.
GIFT ( gemete intrafallopian
transfer )
Laparatomi dan bedah mikro untuk memperbaiki
tuba yang rusak secara luas.
Bedah plastic misalnya penyatuan uterus
bikonuate,
Pengangkatan tumor atau fibroi
Eliminasi vaginitis atau servisitis dengan
antibiotika atau kemoterapi
B.
Pria
o Penekanan produksi sperma untuk
mengurangi jumlah antibodi autoimun, diharapkan kualitas sperma meningkat
o
Agen antimikroba
o
Testosterone Enantat dan Testosteron Spionat untuk stimulasi kejantanan
o
HCG secara i.m memperbaiki hipoganadisme
o
FSH dan HCG untuk menyelesaikan spermatogenesis
o Bromokriptin, digunakan untuk
mengobati tumor hipofisis atau hipotalamus .
o Klomifen dapat diberikan untuk mengatasi
subfertilitas idiopatik
o
Perbaikan varikokel menghasilkan perbaikan kualitas sperma
o
Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi. Seperti, perbaikan
nutrisi, tidak membiasakan penggunaan celana yang panas dan ketat
·
Perhatikan penggunaan lubrikans saat coital, jangan yang
mengandung spermatisida.
KARAKTERISTIK
AIR MANI
1.
Koagulasi dan Likuefaksi
Air mani yang diejakulasi dalam
bentuk cair akan segera menjadi “agar” atau koagulum,untuk kemudian
melikuefaksi lagi dalam 5-20 menit menjadi cairan yang agak pekat guna
memungkinkan spermatozoa bergerak dengan leluasa.Proses koagulasi dan
likuefaksi diatur oleh enzim. Suatu factor likuefaksi telah dapat dipisahkan
dari air mani normal, yang ternyata merupakan enzim proteolitik dengan berat
molekul 33.000.
2.
Viskositas
Setelah berlikuefaksi,ejakulat akan
menjadi cairan homogeny yang agak pekat membenang kalu dicolek dengan sebatang
lidi. Daya membenangnya dapat mencapai 3-10 cm. Makin panjang
membenangnya,makin tinggi viskositas .
Pengukuran
viskositas yang lebih tepat ialah,dengan pipet Eliassonmvolumnya 0,1 mL yang
berkalibrasi 0,05 mL dan 0,1 mL.Viskositas normal memerlukan waktu 1-2
detik,viskositas tinggi lebih dari 5 detik.
Viskositas tinggi tidak menyebabkan infertilitas,kecuali kalau pada pemeriksaan tampak spermatozoa seperti bergerak dalam lumpur,atau bergerak ditempat . Kadar spermatozoa kurang dari 60 juta /mLviskositas tinggi air itu sangat menghambat gerakkan spermatozoa.
Viskositas tinggi tidak menyebabkan infertilitas,kecuali kalau pada pemeriksaan tampak spermatozoa seperti bergerak dalam lumpur,atau bergerak ditempat . Kadar spermatozoa kurang dari 60 juta /mLviskositas tinggi air itu sangat menghambat gerakkan spermatozoa.
3.
Rupa dan Bau
Air mani yang baru dieajakulasi rupanya
putih-kelabu,seperti agar-agar. Setelah berlikuefaksi menjadi
cairan,kelihatannya jernih atau keruh,tergantung dari konsentrasi spermatozoa
yang dikandungnya. Baunya langu,seperti bau bunga akasia.
4.
Volum
Setelah abstinensi selama 3
hari,volum air mani berkisar antara 2,0-5,0 mL. Volum kurang dari 1mL atau
lebih dari 5mL biasanya disertai kadar spermatozoa rendah. Pada volum kurang
dari 1,5 mL sesungguhnya baik untuk dilakukan insemenasi buatan suami (IBS) karena
volum yang kurang itu tidak akan cukup menggedangi lender yang menjulur ke
serviks, sehingga dapat merupakan masalah infertilitas.
5.
pH
Air mani yang baru diejakulsi pH-nya
berkisar antara 7,3-7,7,yang bila dibiarkan lebih lama,akan meningkat karena
penguapan CO2-nya. Apabila pH lebih dari 8,mungkin disebabkan olehb peradagan
kelenjar atau saluran genital, Sedangkan pH yang kurang dar 7,2 mungkin
disebabkan oleh peradangan menahun kelenjar tersebut.Sekret kelenjar prostat
pH-nya lebih rendah dari 7.
6. Fruktosa
Fruktosa air mani adalah hasil vesikula seminalis, yang
menunjukkan adanya rangsangan androgen. Fruktosa terdapat pada semua air mani,
kecuali pada :
Ø Azoospermia karena tidak
terbentuknya kedua vas deferen. Air maninya tidak koagulasi,segera setelah
ejakulasi karena vesikalseminalisnya pun tidak terbentuk.
Ø Kedua duktus ejakulatoriusnya
tertutup
Ø Keadaan luar biasa dari ejakulasi
retrograde,dimana sebagian kecil ejakulat yang tidak mengandung spermatozoa
sempat keluar.
Setiap
air mani azoospermia harus diuji secara rutin akan adanya fruktosa. Dengan
jalan ini setiap kecurigaan tidak adanya vasa dapat lebih diyakinkan,tanpa
harus melakukan eksplorasi skrotum.Ada tidaknya koagulasi harus diperiksa
setelah 5 ejakulasi.
SOAL
AUDIENS
1. Mengapa
pada wanita yang berusai lebih dari 35 tahun lebih cenderung mengalami
infertilitas ? (Miftah)
2. Coba
jelaskan persyaratan – persayaratan pemerikasaan pasangan infertilitas pada
istri ? (Sri rezeky)
3. Mengapa
jaringan parut pada servik menyebabkan sperma sulit masuk ke tuba falopi ?
(Minar)
4. Mengapa
pada infertile primer seorang istri yang tadinya tidak bisa hamil setelah 1
tahun bisa hamil dan punya anak dan mengapa pada infeetil sekunder seorang
istri yang tadinya bisa punya anak 1 tahun kemudian tidak bisa hamil lagi dan
mempunyai anak ? (Slyvia)
5. Bagaimana
penatalaksanaan hyperandrogemia! Dan apakah wanita yang mengalami
hyperandrogemia dapat sembuh dan kembali seperti wanita normal lagi ? (Ummu
nabila)
6. Apakah
pria yang mengalami hiperestrogen dapat menyebabkan infertilitas? Apabila dapat
coba jelaskan penyebabnya ? (Cary)
KUNCI
JAWABAN
1. Wanita
dapat mengalami menstruasi sekitar 400 x pad usia 35 tahun , Kemudian simpanan
sel telur menipis dan mulai terjadi perubahan penurunan keseimbangan hormone
sehingga kesempatan wanita untuk hamil menurun drastis, Sehingga kualitas sel
menurun dan tingkat keguguran meningkat sampai akhirnya kira- kira 45 tahun sel
telur habis sehingga wanita tidak dapat hamil lagi.
2. -Istri
yang berumur antara 20-30 tahun baru akan diperiksa setelah ber4usaha untuk
mendapatkan anak selama 12 bulan ,yaitu dengan pemeriksaan :
(a) pernah mengalami keguguran berulang
(b) diketahui mengidap kelainan endrokin
(c) Pernah mengalami peradangan rongga panggul atau rongga perut
(d) Pernah mengalami bedah ginekologi
-Istri yang berumur 31-35 tahun dapat diperiksa pada kesempatan pertama pasangan itu datang ke dokter.
-Istri pasangan infertile yang berumur antara 36-40 tahun hanya dilakukan pemeriksaan infertilitas kalau belum mempunyai anak dari perkawinan ini.
-Pemeriksaan infertilitas tidak dilakukan pada pasangan infertil yang salah satu anggota pasangannya mengidap penyakit yang dapat membahyakan kesehatan istri atau anaknya.
(a) pernah mengalami keguguran berulang
(b) diketahui mengidap kelainan endrokin
(c) Pernah mengalami peradangan rongga panggul atau rongga perut
(d) Pernah mengalami bedah ginekologi
-Istri yang berumur 31-35 tahun dapat diperiksa pada kesempatan pertama pasangan itu datang ke dokter.
-Istri pasangan infertile yang berumur antara 36-40 tahun hanya dilakukan pemeriksaan infertilitas kalau belum mempunyai anak dari perkawinan ini.
-Pemeriksaan infertilitas tidak dilakukan pada pasangan infertil yang salah satu anggota pasangannya mengidap penyakit yang dapat membahyakan kesehatan istri atau anaknya.
3. Kelainan
pada serviks akibat defesiensi hormon esterogen yang mengganggu pengeluaran
mukus serviks. Apabila mukus sedikit di serviks maka perjalanan sperma ke dalam
rahim terganggu. Selain itu, bekas operasi pada serviks yang menyisakan
jaringan parut juga dapat menutup serviks sehingga sperma tidak dapat masuk ke
rahim
4. Infertilitas
primer adalah Berarti pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah
memiliki anak setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali
perminggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
Infertilitas skunder adalah Berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali perminggu tanpa menggunakan alat atau metode kontrasepsi jenis apapun
Infertilitas skunder adalah Berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali perminggu tanpa menggunakan alat atau metode kontrasepsi jenis apapun
5. Bisa
kembali seperti biasanya dengan cara diberikan obat dopamine agonis 2, kemudian
bromo – alfa – ergo – kriptin
6. Tidak,
karena estrogen mengontrol perkembangan dan memelihara karakteristik seksual dan kelamin pada pria dan wanita. Testosteron mengontrol karakteristik organ pria seperti otot dan bulu (rambut halus) pada tubuh. Sementara estrogen mengontrol karakteristik organ wanita seperti pertumbuhan payudara.
karena estrogen mengontrol perkembangan dan memelihara karakteristik seksual dan kelamin pada pria dan wanita. Testosteron mengontrol karakteristik organ pria seperti otot dan bulu (rambut halus) pada tubuh. Sementara estrogen mengontrol karakteristik organ wanita seperti pertumbuhan payudara.
SOAL PILIHAN GANDA
1. Jelaskan
apa yang dimaksud infertile primer ….
a. Istri
belum pernah hamil walau bersenggama dan dihidupkan kepada kemungkinan
kehamilan selama 12 bulan
b. Istri
pernah hamil, tetapi kemudian tidak terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama
dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan
c. Kemampuan
seorang istri untuk menjadi hamil dan melahirkan anak hidup
d. Istri
tidak hamil dan kemungkinan tidak terjadi kehamilan
2. Jelaskan
apa yang dimaksud infertilitas skunder …
a. Istri
belum pernah hamil walau bersenggama dan dihidupkan kepada kemungkinan kehamilan
selama 12 bulan
b. Istri
pernah hamil, tetapi kemudian tidak terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama
dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan
c. Kemampuan
seorang istri untuk menjadi hamil dan melahirkan anak hidup
d. Istri
tidak hamil dan kemungkinan tidak terjadi kehamilan
3. Berapa
banyak spermatozoa yang dikeluarkan pada saat satu kali ejakulasi ….
a. 1200
juta / mL
b. 1400
juta / mL
c. 1000
juta / mL
d. 15000
juta / mL
4. Berapa
jumlah normal pH air mani yang baru ejakulasi ….
a. 7.3
– 7.7
b. 7.3
– 7.5
c. 7.3
– 7.6
d. 7.3
-7.8
5. Apa
yang menyebabkan pH pada air mani lebih dari normal ….
a. Peradangan
menahun oleh kelenjar
b. Peradangan
mendadak kelenjar / saluran genetal
c. Peradangan
vesikula seminalis
d. Peradangan
vestkositas
6. Apa
yang menyebabkan pH air mani kurang normal ….
a. Peradangan
menahun oleh kelenjar
b. Peradangan
mendadak kelenjar / saluran genital
c. Peradangan
vesikal seminalis
d. Peradangan
vestkositas
7. Vesikal
Seminalis yang menunjukkan adanya rangsangan androgen, Pengertian dari ….
a. Fruktosa
air mani
b. Vulome
air mani
c. Viskositas
d. Koagulasi
dan likuefaksi
8. Infertilitas
terbagi menjadi dua, yaitu ….
a. Infertil
skunder dan primer
b. Infertil
sekunder dan tersier
c. Infertil
primer dan etika profesi
d. Infertil
moral dan ekonomi
9. Dibawah
ini penyebab infertile disengaja pada
pria, yaitu …
a. Condom,
strerilisasi, dan koitus yang terputus
b. IUD
c. Gangguan
Ovulasi
d. Kelainan
Tuba
10. Dibawah
ini penyebab infertil disengaja pada wanita, yaitu ….
a. IUD,
Oral pil,, dan injectables
b. Gangguan
ovulasi
c. Gangguan spermatogenesis
d. Kelainann
tuba
11. Untuk
mengetahui keadaan ovulasi dapat kita ketahui dengan berbagai pemeriksaan
dilakukan dengan ….
a. Pemeriksaan
, Vaginal smear dengan lender serviks
b. Pertubasi
c. Kuldoskopi
d. Endrometrium
12. Ologozoos
permia,adalah ….
a. Konsentrasi spermatozoa kurang dari 20 juta / mL
b. Konsentrasi spermatozoa lebih dari 20 juta / mL
c. Karakteristik normal spermatozoa
d. Jumlah sperma dengan morfologi normal kurang dari 30
a. Konsentrasi spermatozoa kurang dari 20 juta / mL
b. Konsentrasi spermatozoa lebih dari 20 juta / mL
c. Karakteristik normal spermatozoa
d. Jumlah sperma dengan morfologi normal kurang dari 30
13. Azoos
permia, adalah ….
a. Sama sekali tidak terjadi ejakulasi sperma
b. Tidak adanya spermatozoa dalam sperma
c. Konsentrasi spermatozoa lebih dari 20 juta / mL
d. Konsentrasi spermatozoa kurang dari 20 juta / mL
a. Sama sekali tidak terjadi ejakulasi sperma
b. Tidak adanya spermatozoa dalam sperma
c. Konsentrasi spermatozoa lebih dari 20 juta / mL
d. Konsentrasi spermatozoa kurang dari 20 juta / mL
14. Faktor
apa – apa menggangu ovulasi ….
a. Faktor genetelia
b. Faktor inter mediate dan ovarial
c. Faktor endrometrium
d. Faktor spermatozoa
a. Faktor genetelia
b. Faktor inter mediate dan ovarial
c. Faktor endrometrium
d. Faktor spermatozoa
15. Ada
beberapa hal yang harus dilakukan pemeriksaan fisik pada pria, antara lain ….
a. Payudara,skrotum,dan penis
b. Payudara,dan progestron
c. Kelenjar tiroid
d. Pemeriksaan rambut / bulu
a. Payudara,skrotum,dan penis
b. Payudara,dan progestron
c. Kelenjar tiroid
d. Pemeriksaan rambut / bulu
16. Ada
beberapa pemeriksaan penunjang untuk PASUTRI untuk mengetahui infertile atau
tidaknya, yaitu ….
a. Konsentrasi ovum
b. Payudara
c. Konsentrasi sperma,motilitas sperma dan morfologi normal
d. Skrotum
a. Konsentrasi ovum
b. Payudara
c. Konsentrasi sperma,motilitas sperma dan morfologi normal
d. Skrotum
17. Berbagai
gangguan yang memicu terjadinya infertilitas pada wanita gangguan organ
repeoduksi, antara lain ….
a. Abnormal, morfologi, motalitas
b. Abnormal, morfologi, motatilas
c.Infeksi vagina, kelainan serviks,kelainan uterus dan kelainan tuba
d. Abnormal cairan semen
a. Abnormal, morfologi, motalitas
b. Abnormal, morfologi, motatilas
c.Infeksi vagina, kelainan serviks,kelainan uterus dan kelainan tuba
d. Abnormal cairan semen
18. Ada
beberapa pemeriksaan penunjang pada istri, antara lain ….
a. Berat badan dan tinggi badan, pertumbuhan rambut / jerawat, kelenjar tiroid,payudara dan penilaian organ genetalia
b. Kelenjar tiroid,payudara, progestron
c. Progestron dan penilaian organ genetalia
d. Konsentrasi ovum dan payudara
a. Berat badan dan tinggi badan, pertumbuhan rambut / jerawat, kelenjar tiroid,payudara dan penilaian organ genetalia
b. Kelenjar tiroid,payudara, progestron
c. Progestron dan penilaian organ genetalia
d. Konsentrasi ovum dan payudara
19. Beberapa
gangguan reproduksi yang biasanya terjadi pada vagina , anatara lain ….
a. Keputihan,frekuensi senggama
b. Tingkat keasaman tinggi,Gangguan pada leher rahim, uterus dan tuba falopi, keputihan dan haid tidak teratur
c. Siklus haid dan keputihan
d. Frekuensi senggama dan siklus haid
a. Keputihan,frekuensi senggama
b. Tingkat keasaman tinggi,Gangguan pada leher rahim, uterus dan tuba falopi, keputihan dan haid tidak teratur
c. Siklus haid dan keputihan
d. Frekuensi senggama dan siklus haid
20. Kegagalan
implantasi disebabkan oleh beberapa factor,diantranya adalah ….
a. Gangguan impalntasi
b. Kelainan tuba falopi
c. Endometritis,factor imunologis dsan lingkungan
d. Faktor imunologis dan keasaman vagina
a. Gangguan impalntasi
b. Kelainan tuba falopi
c. Endometritis,factor imunologis dsan lingkungan
d. Faktor imunologis dan keasaman vagina
KUNCI
JAWABAN
1. A
2. B
3. A
4. A
5. B
6. A
7. A
8. A
9. A
10. A
11. A
12. A
13. B
14. B
15. A
16. C
17. C
18. A
19. B
20. C
REFERENSI
§ Rahmani p Dyah,1999.Infertilitas
dalam perspektif jender.Universitas Gadjah Mada.Bandung.
§ Bagian obstetric dan Ginekologi
Fakultas kedokteran Universitas padjadjaran.1981.Ginekologi.Elstar
Offset.Bandung
§ Sarwono,1999.Ilmu Kandungan. Yayasan
Bina Pustaka. Jakarta
§ Derek
Liewellyn-Jones,2001.Dasar-dasar Obstetri dan Ginekologi.Hipokrates,Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar